Gandeng KPU Kabupaten Ngawi, KKN PPM UGM Kendal Ngawi ajak Pemilih Pemula menjadi Pemilih Cerdas

kendal.ngawikab.go.id – Pemilihan Umum (Pemilu) adalah momentum penting di mana warga negara Indonesia memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin dan menentukan arah kebijakan yang akan mempengaruhi masa depan mereka. Tanggal 14 Februari mendatang akan menjadi pesta rakyat yang mana didalamnya keterlibatan pemilih merupakan aspek kunci dalam keberhasilan pemilu sebagai aktualisasi proses demokrasi sebuah negara. Semakin tinggi partisipasi publik sebagai pemilih, menandakan semakin tinggi pula apresiasi atau minat publik terhadap kegiatan kenegaraan. Kendati demikian, potensi adanya pengaruh dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti penyebaran informasi palsu atau kemungkinan penyalahgunaan potensi pemilih pemula oleh kalangan politisi maupun partai politik tetap menjadi tantangan.  Di Indonesia, pemilih pemula merupakan generasi muda yang berusia antara 17-25 tahun yang akan memasuki hak pilihnya dalam Pemilu dan memiliki keistimewaan tersendiri dengan kuantitasnya yang cukup besar (Ardiani et al., 2019). Jumlahnya yang besar akan sangat rentan menjadi sasaran berbagai strategi politik yang mungkin ditujukan untuk memanipulasi atau mempengaruhi pilihan mereka. Oleh karenanya, KKN PPM UGM Kelana Kendal Ngawi Periode 4 Tahun 2023 melihat hal tersebut sebagai peluang untuk melakukan pengarusutamaan informasi dan pengetahuan kepada para pemilih pemula melalui kegiatan sosialisasi.

Sosialisasi bertajuk “Sosialisasi Pemula Pemilih dan Peningkatan Literasi Informasi” telah berhasil dilaksanakan dengan meriah dan penuh antusiasme pada tanggal 5 Januari 2023, di SMA Negeri 1 Kendal yang beralamat di Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi sebagai narasumber yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Sudarsono SPd.I, anggota KPU Ngawi bagian Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia. Ada beberapa poin yang disampaikan pihak KPU dalam sosialisasinya, diantaranya yaitu, sejarah pelaksanaan pemilu, tujuan dilaksanakannya pemilu, syarat publik dalam berpartisipasi dalam pemilihan, tahapan pemilu 2024, hingga peran pemuda atau para pemilih pemula dalam gelaran pemilu. Tidak hanya itu, beberapa informasi terkait pemilu yang bersifat umum juga turut disampaikan Pak Sudarsono dalam sosialisasi, seperti informasi terkait jumlah daerah pilih di Ngawi yang sejatinya berjumlah 6 wilayah, kondisi surat suara yang telah berada di Ngawi dan data pemilih akan senantiasa di update, serta proses rekrutmen petugas KPPS yang telah selesai. Semangat dan antusiasme peserta, terutama siswa-siswi, tercermin dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait topik-topik tersebut. Sigit Bagas, selaku Koordinator Mahasiswa Unit KKN PPM UGM Kendal Ngawi, periode 4 tahun 2023 memberikan respon positif atas terlaksananya program ini.

“Kita harus memperbanyak kegiatan sosialisasi yang tepat sasaran seperti ini. Tidak hanya akan memberikan bekal ilmu, kegiatan sosialisasi yang didasarkan pada momentum dan permasalahan yang ada, serta diberikan kepada pihak yang memang menjadi subjek utamanya, akan memberikan impact yang jelas dan berkelanjutan” ujar Sigit.

Tanggapan positif juga diutarakan oleh Kepala SMA Negeri 1 Kendal, Ambar Nuraini, S.Pd, yang melihat sosialisasi ini sebagai bentuk sarana positif untuk menghindarkan para pemilih pemula dari potensi risiko dan penyebaran informasi palsu mendekati pemilu. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mengenalkan dan memberikan pemahaman bagi siswa mengenai hak, tanggung jawab, serta pentingnya peran mereka dalam proses pemilihan dan menentukan arah masa depan negara.

Referensi

Ardiani, D., Kartini, D. S., & Herdiansyah, A. G. (2019). Strategi Sosialisasi Politik Oleh Kpu Kabupaten Ngawi Untuk Membentuk Pemilih Pemula Yang Cerdas Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 Di Kabupaten Ngawi. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 6(1), 18-32