Gema Parut 2023

PEMANFAATAN PEKARANGAN

kendal.ngawikab.go.id-Pangan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Dengan bertambahnya jumlah penduduk bertambah pula jumlah kebutuhan pangan masyarakat. Masalah pangan tidak hanya dihapkan pada pertambahan jumlah penduduk tetapi juga karena semakin berkurangnya lahan pertanian yang berakibat pada berkurangnya jumlah pasokan pangan. Karena itu pemanfaatan lahan pekarangan yang bisa ditanamani tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan dapat dijadikan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pangan masyarakat.

Selain terkait dengan pemenuhan pangan, pemanfaatan pekarangan juga dijadikan upaya untuk kecukupan gizi masyarakat terutama pada gizi mikro masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya. Melalui pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dilingkungannya. Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat tersebut di atas adalah dengan pemanfaatan pekarangan sehingga mudah untuk pemeliharaan dan pemanenan hasilnya.

Dari Lahan pekarangan sudah lama dikenal dapat menghasilkan produk produk pangan sebagai bahan makanan antara lain sayur dan buah-buahan; unggas, ternak kecil dan ikan, rempah, bumbu-bumbu dan wangi-wangian, obat keluarga.Usaha di pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, disamping dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga.

Definisi Pemanfaatan pekarangan adalah: Pekarangan adalah sebidang tanah di sekitar bangunan utama (bagian depan, samping maupun belakang) yang mudah di usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu, dan biasanya dibatasi dengan pagar.

Pemanfaatan Pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragamsecara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga. secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.

Tujuan Pemanfaatan Pekarangan:

•    Memenuhi kebutuhan gizi mikro keluarga secara berkesinambungan melalui kegiatan pemanfaatan pekarangan;

•    Meningkatkan keterampilan dalam budidaya tanaman, ternak dan ikan, sekaligus pengolahannya dengan teknologi tepat guna.

•   Meningkatkan pendapatan keluarga.

Pelaksanaan Pemanfaatan Pekarangan:

Pekarangan sering juga disebut sebagai warung hidup, apotek hidup, lumbung hidup maupun bank hidup.

Sebagai Warung Hidup

Pekarangan yang berfungsi sebagai warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan  sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit, serei dll,ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun ikan seperti lele, nila dsb.

Sebagai Apotek Hidup

Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana pekarangan ditanami berbagai jenis

tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran, dll.

Sebagai Lumbung Hidup

Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung, talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali, sebagai pengganti padi/ beras

pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan makanan pokok.

Tujuan dari Pendekatan Keteladan adalah memberikan contoh kepada masyarakat umum tentang bentuk dari manfaat dari pemanfaatan pekarangan. Hal ini dijalankan melalui pelibatan instansi pemerintahan dan badan usaha serta instansi sekolah agar masyarakat disekitarnya mencontoh kegiatan pemanfaatan pekarangan.

Membagikan hasil panen

Tujuan dari Pendekatan Kompetisi adalah memberikan motivasi kepada masyarakat yang telah memanfaatkan pearangan untuk terus berinovasi dna meningkatkan kapasitas dan intesifikasinya dalam pemanfaatan pekarangan. Hal ini dijalankan melalui lomba antar lingkungan di desa yang selanjutnya diikutkan lomba berjenjang ke skala lingkungan yang lebih luas (tingkat kecamatan dan kabupaten)

Program GEMA PARUT ini diharapkan menjadi program yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan semangat dan kesadaran semua elemen masyarakat untuk memanfaatkan pekarangannya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *